Pengalaman Keguguraan dan Melahirkan Baby Anencephaly

Ini adalah pengalaman kehamilan kedua saya. Kehamilan yang pertama saya mengalami blighted ovum (kehamilan kosong) dan mengalami keguguran pada bulan september 2016 pada usia 5-6 minggu tanpa kuret, hanya mengeluarkan sisa-sisa jaringan saja dengan obat penggugur. Setelah menunggu dibarengi dengan ikhtiar dan doa akhirnya saya hamil lagi di tahun 2018 melalui perantara kurma muda dan buah zuriat.

***

Bulan April dengan keadaan badan meriang dan panas tinggi saya baru ingat kalau saya sudah telat haid selama 3 hari. akhirnya saya test pack dan ternyata hasilnya menunjukan garis dua alias saya HAMIL. Alhamdulillah … mengucap syukur akhirnya yang dinanti dikabulkan juga oleh Allah. Sore harinya saya dan suami pergi ke Klinik Harapan Keluarga di daerah Pasir salam, menemui dokter Ali Rustaman. Setelah di USG ternyata masih belum terlihat kantung janin, dokter menyarankan agar balik lagi bulan depan dan hanya dikasih vitamin saja untuk diminum. karena ini kehamilan kedua saya, sebulan ini saya benar” menjaga kehamilan dengan tidak terlalu banyak kegiatan.

Bulan Mei saya balik lagi ke Klinik harapan Keluarga, dengan harapan janin saya sudah terlihat karena kalau dihitung melalui kalender HAWA kehamilan saya sudah 8 week. Ketika di USG rahim saya terlihat kosong tidak menunujukan adanya janin, kantung pun tidak ada. Dokter memvonis kalau saya tidak hamil, Dengan berat hati saya pulang dan menangis sepanjang jalan pulang karena tidak mungkin saya tidak hamil karena sudah telat 1 bulan lebih. Akhirnya keesokan harinya saya memutuskan untuk mencari second opinion ke dokter lain. Akhirnya pilihan saya jatuh pada Dokter Ryandra Prakasa Tryastama di Rumah Sakit Graha Bunda karena dulu saat kehamilan pertama saya ditangani oleh beliau juga tapi berbeda rumah sakit. Setelah saya menceritakan apa yang dialami saya akhirnya USG Transvaginal, karena ternyata rahim saya agak turun jadi janin saya kurang terlihat tapi alhamdulillah janin saya kelihatan dan sudah usia 9 week dengan detak jantung yang normal. Akhirnya saya lega kalau memang benar saya hamil, dan berkomitmen untuk tidak terlalu banyak kegiatan untuk menjaga kehamilan ini.

usg trsnsvaginal 9 week

Bulan Agustus saya memutuskan untuk resign dari kerjaan, kenapa ?? karena saya fikir akan fokus hamil sampai nanti melahirkan. Akhirnya saya jadi ibu rumah tangga dehh ..

Bulan September  seperti biasa cek bulanan kehamilan. setelah cek berat badan ko berat badan saya dr awal kehamilan cuma naik 1 kg saja. akhirnya saya di USG dengan harapan ingin tahu jenis kelamin karena kehamilan saya sudah memasuki usia 18 minggu alias 4 bulan lebih. Stelah USG dokter bilang gini “riska bagus yaa air ketubannya banyak nih, banyak minum ??” saya jawab “biasa aja sih dok ga terlalu banyak juga” . Setelah dokter cek janin dengan muka yg serius dia bilang kalau ternyata bayi saya ada kelainan. Saya udah ga enak hati ketika Dokter bilang gitu. Akhirnya Dokter bilang kalau janin saya ada kemungkinan mengalami Anencephaly, Apa itu dok ??? kelainan apa itu ???

” Anencephaly adalah suatu keadaan dimana sebagian tulang tengkorak dan otak bayi tidak terbentuk. Biasanya bagian dari batang otak terlindung oleh selaput yang tipis saja. “

Bagaimana perasaan saya saat itu ??? Sediihhhh dan langsung bercucuran air mata. Setelah Dokter menjelaskan semuanya tentang kelainan itu pada saya dan suami, akhirnya dokter menyarankan saya untuk cari second opinion dirujuk ke Dokter Adhi Pribadi, Beliau Dokter Ahli Fetomaternal dan Praktek di Apotek Villi Janthi. Sorenya saya langsung kesana dengan harapan ada keajaiban hanya salah diagnosa, setelah saya USG Dokter Adhi hanya bilang “Saya setuju dengan Dokter Ryandra bahwa ini memang Anencephaly dan saya setuju untuk diterminasi saja”.

usg dari Dokter Adhi Pribadi

” Terminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menghentikan kehamilan dengan kematian dan pengeluaran janin baik menggunakan alat-alatan atau obat-obatan pada usia kurang dari 20 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gram, yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri “

Keesokan harinya saya berkonsultasi kembali ke Dokter Ryandra, dan beliau bertanya balik kepada saya, siap tidak untuk diterminasi ?? karena sebetulnya kehamilan ini sangat bisa dipertahankan sampai nanti 9 bulan tetapi resikonya sangat besar makannya saya menyarankan untuk diterminasi saja. Kalaupun dilahirkan bayinya tidak akan bertahan lama dan tidak ada tempurung kepalanya terlalu beresiko untuk virus masuk ke dalam otaknya karena hanya ditutupi selaput yang tipis. Setelah berdiskusi panjang saya memutuskan untuk diterminasi saja tetapi saya pindah rumah sakit ke RS Al Islam karena saya punya BPJS.

Rasanya setelah tau dan memutuskan jalan untuk diterminasi itu kondisi saya sangat down sekali. Nangis hampir setiap hari sampai saya memutuskan untuk tanya-tanya dan searching sana sini apa hukum terminasi dalam Islam.

Berikut salah satu point yang saya baca keputusan Majelis Ulama Besar No. 140 tentang permasalahan pengguguran kandungan / aborsi :

” Setelah masa ketiga dan telah sempurna 4 bulan usia kandungan (ditiupkan tuh), tidak diperbolehkan penggugurannya sampai diputuskan oleh tim dokter spesialis yang dipercaya, bahwa adanya janin di dalam perut ibunya (akan) menyebabkan kematian (ibu)-nya dan hal itu setelah berupaya mencari berbagai cara untuk menyelamatkan hidupnya. Maka keringanan dalam mendahulukan pengguguran dengan syarat-syarat ini adalah mencegah yang lebih besar dari dua bahaya dan menghimpun yang lebih besar dari dua maslahat”

Setelah membaca itu saya menjadi lebih lega karena jika saya melakukan terminasi Insya Allah saya ikhlas karena saya yakin itu keputusan yang terbaik untuk saya.

Akhirnya hari itu tiba, 14 september 2018 saya melakukan terminasi di Rumah Sakit AL Islam didampingi oleh Dokter Indah dan diinduksi semalaman dengan cara memasukan obat kontraksi kedalam vagina semalaman.

15 September 2018 pagi-pagi sekitar jam 9 saya periksa pembukaan masih pembukaan 1 menuju 2 ternyata obat itu sangat tidak berpengaruh karena ternyata janin saya sangat kuat. Akhirnya dokter memutuskan untuk memasang balon kateter foley kedalam vagina agar mempercepat pembukaan. Setelah dipasang balon 6 jam sekali saya diperiksa pembukaan ternyata masih pembuakaan 2-3. Akhirnya dokter memutuskan untuk menambahkan beban infusan yang ditalikan ke balon tersebut. Bagaimana rasanya ???? sangat sangat sakit karena infus itu beratnya 500ml, rahim saya seperti ditarik paksa. Setelah dicek ulang 6 jam kemudian ternyata pembukaan masih 3-4. Dengan berat hati Dokter bilang kalau infusan itu ditambah lagi menjadi 2 infusan yg digantungkan dengan total berat 1000ml. Semakin kerasa sakit rahim saya dan hanya bisa berbaring sambil menungu balon itu segera lepas.

Balon kateter foley

Jam 9 malam akhirnya balon itu terlepas dari vagina saya, artinya saya sudah pembukaan 5-6 dan segera melahirkan. Akhirnya jam 10 malam saya melahirkan dengan penuh perjuangan ditambah memikirkan bagaimana nanti kondisi bayi saya setelah dilahirkan. Setelah bayi itu lahir hanya 1 yang saya fikirkan, bagaimanapun kondisinya saya harus siap menerima.

Setelah saya melihat bayi mungil usia 20 week yg dilahirkan dengan penuh perjuangan itu saya hanya bisa menangis dan meminta maaf. Beratnya kurang dari 500 gram kira” sebesar botol air mineral kecil. Dan ternyata bayi saya berjenis kelamin perempuan.

“Ya Allah Ya Rabb .. Terima kasih engkau telah memberikan nikmat mengandung dan melahirkan malaikat kecil yang kami diberi nama ‘AMIRA’ yang Insya Allah sekarang sudah menjadi penghuni surga. Semoga kelak kami dipetermukan lagi di Surga-Mu .. Amin yrb “

Mohon maaf saya tidak melampirkan foto setelah dia dilahirkan, tetapi Alhamdulillah kondisinya semua badan lengkap, kecuali kepalanya saja tidak ada tempurung yang melapisi. Setelah dilahirkan bayi saya meninggal sekitar pukul 11:55 pm. Keesokan harinya bayi saya dimakamkan oleh suami dan juga keluarga, sayangnya saya tidak bisa ikut karena masih harus istirahat

Hikmah yang bisa diambil adalah semua yang dikasih oleh Allah itu hanya titipan, mungkin saya hanya bisa menikmati hamil dan melahirkan sampai usianya 5 bulan saja.

Sekian cerita pengalaman saya mengalami keguguran dan melahirkan bayi istimewa dengan kelainan Anencephaly. Semoga bunda-bunda yang sedang mangalami atau hanya sekedar ingin membaca tulisan saya ini menjadi tau apa yang harus dilakukan jika memang ada orang terdekat yang sedang mengalami kondisi seperti saya.

Leave a comment